Jokowi: Ujian Nasional Tetap Diberlakukan
NIASSATU, JAKARTA – Usulan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy untuk menghentikan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) ditolak Presiden Jokowi. Dalam rapat terbatas tentang kelanjutan pembahasan evaluasi pelaksanaan ujian nasional yang digelar di kantor presiden di Jakarta pada Senin (19/12/2016), Presiden Jokowi memutuskan UN tetap dilanjutkan.
“Presiden menginginkan agar Ujian Nasional bisa menjadi benchmarking untuk kemajuan siswa di kemudian hari,” ujar Menteri Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung usai rapat.
Pramono mengatakan, pemerintah memutuskan tetap memberlakukan UN guna menghindari terjadinya kesenjangan kualitas antar sekolah. Karena itu, akan ada penambahan kisi-kisi beberapa mata pelajaran secara nasional sebagai wujud pemerataan.
“Karena jika UN tidak diberlakukan akan muncul kesenjangan baru antar sekolah. Sehingga yang sekarang berlaku, tetap diberlakukan,” jelas dia.
Keputusan melanjutkan UN, kata dia, juga mempertimbangkan hasil survei PISA (Programme for International Student Assessment) yang menunjukkan bahwa pendidikan Indonesia sudah berada jalur yang benar, dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan, pada 2030, Indonesia diperkirakan masuk dalam salah satu negara dengan pendidikan terbaik di dunia.
“Presiden betul-betul menginginkan agar siswa kita itu bukan hanya menjadi petarung dalam tingkat lokal, tetapi juga bisa bersaing pada tingkat internasional,” kata dia. (ns1)