Kecam Pembunuhan Pdt. Melinda Zidömi, Tokoh Gereja di Pulau Nias Desak Polri Segera Tangkap Pelaku

Almarhumah Melinda Zidomi, S.Th. | Dok. Pribadi/FB

NIASSATU, NIAS – Perbuatan keji yang menimpa pendeta muda Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) di Sumatera Selatan, Melinda Zidömi, S.Th. menuai kecaman keras dari pimpinan gereja di Kepulauan Nias dimana almarhumah dan keluarganya adalah warga jemaatnya.

“Peristiwa pembunuhan Pendeta Muda GKII, asal Hibala, Nias Selatan, sungguh pukulan berat bagi para pelayan, bagi gereja dan bagi Ono Niha (orang Nias, red)). Bersama keluarga yang juga warga BNKP Jemaat Eho, Hibala, kami turut berduka dan terpukul. Tuhan menghibur keluarga yang ditinggal,” ujar Ephorus gereja Banua Niha Keriso Protestan Nias (BNKP) Pdt. Dr. Tuhoni Telaumbanua kepada Nias Satu, Rabu (27/3/2019).

Pdt. Tuhoni mengatakan, almarhumah Melinda dan orang tuanya adalah anggota jemaat dari gereja yang dia pimpin dan berlokasi di Hibala, Kepulauan Batu, Kabupaten Nias Selatan.

“Kami memohon kepada aparat keamanan agar melakukan pencarian dan proses hukum yang seadil-adilnya. Bersatu padu Ono Niha mendesak pihak kepolisian untuk aktif mengungkap kasus ini dan mengadili pelakunya,” tegas pendeta senior yang juga salah satu Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) tersebut.

Dia juga mengingatkan para Hamba Tuhan agar tidak kecut dalam melayani usai kejadian tersebut.

“Bagi rekan-rekan pelayan dimanapun berada. Hendaklah waspada, cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati dalam melakukan pelayanan. Jangan takut, jangan kecut – Tuhan yang empunya tuaian – senantiasa membimbing dan menguatkan para hamba-Nya,” kata dia.

Seperti diketahui, pada Senin (25/3/2019) lalu, Melinda diperkosa dan dibunuh di kawasan Sungai Baung, Bukit Batu, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Jenazah Melinda yang sedang menjalani ikatan dinas pelayanan di GKII di daerah itu ditemukan keesokan harinya sekitar pukul 04.30 WIB di semak belukar.

Seperti dijelaskan oleh pihak Polda Sumatera Selatan, almarhumah dan seorang anak kecil yang bersamanya dicegat dalam perjalanan menuju Pasar Jeti menggunakan sepeda motor oleh dua orang yang kemudian melakukan kekerasan hingga pemerkosaan kepada Melinda. Sedangkan anak kecil tersebut selamat dan kemudian memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarganya dan masyarakat yang kemudian melakukan pencarian.

Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara mengatakan, telah memerintahkan personilnya untuk memburu para pelaku. Menurut dia, perbuatan para pelaku sangat sadis dan telah memerintahkan aparatnya untuk mencari dan menyikat para pelaku.

“Saya nyatakan ke anggota saya, penjahat itu sadis menurut saya, sikat, sikat habis. Terlalu ini pelaku,” ujar Zulkarnain seperti dilansir detik.com.

Setelah menjalani visum di RS Bhayangkara di Palembang, kemudian jenazah dibawa ke Hibala, Kepulauan Batu, Kabupaten Nias Selatan untuk dimakamkan oleh keluarganya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi, Melinda menamatkan pendidikan Sarjana Teologi (S.Th.) dari Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang pada Agustus 2018. Selanjutnya menjalani ikatan dinas pelayanan di GKII Sungai Baung. (ns1/*)

 

About the Author

Leave a Reply

*

Translate »